5 Fakta Exclusive “Rat People China” di Kalangan Generasi Muda — Apa Maknanya?

Rat People China: Generasi Muda Mengundurkan Diri dari Budaya Kerja Tekanan

Fenomena rat people China kini menjadi sorotan. Generasi muda di negara tersebut mengambil langkah mundur dari gaya hidup “hustle culture”, memilih hidup ritme rendah, menarik diri dari tekanan sosial dan kerja. Artikel ini mengulas lima fakta terkini yang mencerminkan bagaimana tren ini muncul, mengapa meluas, dan apa konsekuensinya bagi masyarakat serta pemerintah China.

Apa itu Rat People China?

Istilah rat people China merujuk pada kelompok anak muda yang memilih gaya hidup low-energy: tinggal hampir sepanjang hari di tempat tidur, jarang keluar rumah, lebih suka memesan makanan daripada memasak, dan menghabiskan waktu untuk internet & media sosial

rat people China
Kenali ‘orang tikus’ muda China yang bersembunyi di tempat tidur untuk menghindari tekanan hidup

Kebiasaan ini adalah evolusi dari tren sebelumnya seperti “lying flat” (tangping) dan budaya “sang” (untuk menunjukkan keputusasaan).

Kenapa Tren Rat People China Muncul?

Tekanan Ekonomi & Pengangguran Tinggi

Tingkat pengangguran usia muda (16-24 tahun) di wilayah perkotaan masih sangat tinggi di China, dan banyak lulusan universitas yang sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Budaya Kerja yang Menuntut

Budaya kerja “996” (jam 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu) pernah sangat dipromosikan di sektor teknologi besar dan startup, seperti pendiri Alibaba, Jack Ma. Banyak anak muda merasa bahwa kerja keras sesuai norma kerja seperti itu tidak lagi menjamin imbalan yang sepadan.

Keletihan Psikologis & Kebutuhan Identitas

Fenomena rat people muncul juga sebagai reaksi terhadap burnout, kelelahan, dan tekanan sosial untuk sukses — mereka mencari identitas yang berbeda, yakni hidup sesuai dengan kemampuan masing-masing dan mengurangi ekspektasi luar.

Bagaimana Rat People China Berbeda dari “Lying Flat” dan Tren Serupa?

  • Lebih ekstrem dalam pengunduran diri
    Jika lying flat berarti mengurangi aktivitas dan tuntutan diri, rat people melangkah lebih jauh: menarik diri, menghindari interaksi sosial, dan hidup dalam rutinitas harian yang sangat minimal.
  • Popularitas melalui media sosial
    Konten dengan tag “rat people” telah mengumpulkan hampir 2 milyar tayangan di platform seperti Douyin, Weibo, dan aplikasi lokal lainnya.

Fakta Terkini & Dampak Fenomena Rat People China

Fakta Keterangan
Populer di media sosial Video keseharian rat people menjadi viral, banyak pengguna yang membagikan rutinitas mereka.
Skala dampak Meski belum menjadi mayoritas, tren ini telah menjadi bagian yang diakui dari budaya generasi muda.
Reaksi pemerintah Pemerintah mulai menghadapi tantangan kebijakan untuk keseimbangan kerja-hidup, dukungan pelatihan, dan usaha mendorong konsumsi domestik.
Pengaruh sosial Rat people dapat menciptakan isolasi sosial, tekanan mental, serta diskusi nasional tentang makna produktivitas dan keberhasilan.

Tanggapan & Strategi Pemerintah China

China tidak tinggal diam menghadapi fenomena ini. Beberapa langkah yang telah diambil:

  • Kebijakan untuk meningkatkan konsumsi domestik, seperti menaikkan upah minimum, memberikan subsidi, dan mengurangi beban ekonomi warga muda.
  • Program pelatihan dan vokasi, untuk membuka kesempatan kerja yang lebih relevan dan mengurangi kesenjangan keterampilan.

Namun, efektivitas dari kebijakan-kebijakan tersebut masih dipertanyakan mengingat tekanan ekonomi yang terus ada dan harapan generasi muda yang semakin berubah.

Apakah Rat People China Akan Terus Meluas?

Beberapa pengamat percaya bahwa tren rat people China bisa terus tumbuh jika:

  • Pengangguran tinggi tak segera teratasi
  • Harapan sosial terhadap kesuksesan melalui kerja keras tetap tinggi tanpa peluang nyata
  • Kesenjangan biaya hidup versus upah makin besar

Namun, jika pemerintah mampu memperbaiki kualitas hidup ekonomi, menyediakan pekerjaan yang layak, dan mengubah norma budaya kerja yang terlalu menuntut, tren ini bisa mereda.

Kesimpulan

Fenomena rat people China bukan sekadar gaya hidup unik atau lelucon media sosial. Ini adalah bentuk protes diam-diam dari generasi muda terhadap tekanan ekonomi, budaya kerja ekstrem, dan harapan sosial yang dianggap tidak realistis. Tren ini mengundang perdebatan tentang bagaimana negara, perusahaan, dan masyarakat harus merespon agar generasi muda tidak kehilangan arah dan potensi mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *