7 Fakta Exclusive Quiet Covering di Tempat Kerja Gen Z

Apa Itu Quiet Covering? Fenomena Tersembunyi di Tempat Kerja Gen Z

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kerja telah menyaksikan munculnya berbagai istilah baru yang mencerminkan dinamika generasi muda. Salah satunya adalah “quiet covering”, sebuah fenomena di mana individu menyembunyikan aspek-aspek pribadi mereka untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial atau profesional di tempat kerja.

quiet covering
Gen Z Terapkan Quiet Covering di Tempat Kerja, Apa Itu?

Menurut Profesor Emeritus di Universitas North Carolina, Bryan Robinson, PhD, quiet covering adalah kecenderungan karyawan untuk menyembunyikan identitas atau perasaan mereka untuk menghindari penilaian negatif dan agar lebih diterima dalam lingkungan profesional.

Mengapa Quiet Covering Menjadi Isu Besar?

1. Tingginya Angka Partisipasi Gen Z dalam Quiet Covering

Sebuah studi dari Hu-X dan HiBob mengungkapkan bahwa 97% karyawan melakukan covering setidaknya sesekali, dan 67% melakukannya secara sering. Fenomena ini lebih menonjol di kalangan pekerja Gen Z, yang dua kali lebih mungkin untuk menyembunyikan sebagian dari diri mereka dibandingkan generasi sebelumnya.

2. Dampak Psikologis yang Signifikan

Melakukan covering secara terus-menerus dapat menyebabkan stres, kelelahan emosional, dan penurunan rasa percaya diri. Hal ini juga dapat mengurangi keterlibatan karyawan dan menghambat perkembangan karier mereka.

3. Penggunaan AI secara Diam-Diam

Sebagian besar pekerja Gen Z menggunakan alat kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas mereka. Namun, banyak dari mereka yang tidak memberitahukan penggunaan AI ini kepada atasan mereka karena takut dianggap tidak kompeten atau khawatir kehilangan pekerjaan.

Mengapa Gen Z Melakukan Quiet Covering?

1. Untuk Mendapatkan Penerimaan Sosial

Gen Z cenderung menyembunyikan aspek-aspek pribadi mereka, seperti tantangan kesehatan mental atau kebiasaan perawatan diri, untuk terlihat profesional dan diterima dalam lingkungan kerja.

2. Untuk Meningkatkan Peluang Karier

Banyak pekerja muda merasa bahwa menyembunyikan identitas atau perasaan mereka dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan promosi, kenaikan gaji, atau ulasan kinerja yang lebih baik.

Dampak Quiet Covering terhadap Organisasi

1. Penurunan Produktivitas dan Efisiensi

Karyawan yang terus-menerus melakukan quiet covering cenderung merasa terisolasi dan kurang terlibat, yang dapat mengurangi produktivitas dan efisiensi mereka.

2. Menghambat Inovasi dan Kreativitas

Lingkungan kerja yang tidak inklusif dapat membatasi kemampuan karyawan untuk berinovasi dan berpikir kreatif, karena mereka merasa tidak aman untuk mengekspresikan ide-ide mereka.

3. Risiko Keamanan Data

Penggunaan alat AI pribadi tanpa sepengetahuan perusahaan dapat menimbulkan risiko keamanan data, karena informasi sensitif mungkin tidak terlindungi dengan baik.

Bagaimana Perusahaan Dapat Mengatasi Quiet Covering?

1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif

Perusahaan perlu membangun budaya yang menghargai keberagaman dan inklusi, di mana setiap individu merasa aman untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa takut dihakimi.

2. Memberikan Dukungan untuk Kesejahteraan Karyawan

Menawarkan program dukungan kesehatan mental dan kesejahteraan dapat membantu karyawan merasa didukung dan mengurangi kebutuhan untuk melakukan quiet covering.

3. Mendorong Transparansi dan Komunikasi Terbuka

Menciptakan saluran komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajemen dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan membangun kepercayaan dalam organisasi.

Kesimpulan

Quiet covering adalah fenomena yang semakin umum di kalangan pekerja Gen Z, yang mencerminkan tantangan dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung. Perusahaan perlu menyadari dampak dari fenomena ini dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk menciptakan budaya kerja yang menghargai keberagaman dan mendukung kesejahteraan karyawan.

Dengan memahami dan mengatasi quiet covering, organisasi dapat meningkatkan keterlibatan karyawan, mendorong inovasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *