7 Fakta Program PKK dan PKW: Solusi Positive untuk 1.000 Anak Putus Sekolah SMK

Program PKK dan PKW: Solusi untuk 1.000 Anak Putus Sekolah SMK Berdaya

Program PKK dan PKW adalah inisiatif terbaru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menargetkan 1.000 anak putus sekolah SMK untuk diberdayakan melalui Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Peluncuran digelar pada 30 Juni 2025 di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta.

Program PKK dan PKW
Foto: Kemendikdasmen Abdul Mu’ti tekankan pentingnya kompetensi lulusan dalam dunia kerja

1. Fokus pada Kompetensi, Bukan Sekadar Ijazah

Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa kompetensi menjadi kunci utama menghadapi persaingan dunia kerja saat ini. “Ijazah penting, tetapi tidak segalanya; yang lebih dipentingkan adalah kemampuan dan sertifikasi,” jelasnya.

2. Target 1.000 Anak SMK Putus Sekolah

Berdasarkan data BPS, sekitar 9.391 siswa SMK (0,19%) putus sekolah. Dari jumlah ini, Kemendikdasmen memilih 1.000 siswa sebagai peserta program PKK & PKW.

3. Struktur Program PKK dan PKW

  • PKK (Pendidikan Kecakapan Kerja): kursus vokasi yang memberi sertifikat kompetensi sesuai standar industri.

  • PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha): pelatihan kewirausahaan, mental bisnis, dan praktek usaha mandiri.

4. Kolaborasi Multi-Pihak

Program ini melibatkan sinergi antara Kemendikdasmen, Kementerian Ketenagakerjaan (melalui LKP/BLK), pemerintah daerah, hingga pelaku industri. Daerah seperti Jawa Barat menyatakan komitmen penuh untuk sukseskan gerakan ini.

5. Perkembangan Pendaftaran

Hingga awal Juli 2025, 825 anak telah mendaftar; sisanya dalam proses seleksi. Ditargetkan lebih dari 1.000 peserta bisa bergabung tahun ini.

6. Dampak Masa Depan

Para peserta setelah pelatihan akan mendapatkan sertifikat kompetensi, dijanjikan siap kerja atau membuka usaha sendiri. Program ini tidak hanya menyasar pekerjaan, tapi juga mencetak wirausahawan muda yang tangguh.

7. Mendukung Bonus Demografi & Ekonomi

Dengan tingkat putus sekolah SLTA mencapai 20%, Kemendikdasmen berharap program ini mendorong SDM berkualitas guna mendukung Indonesia Emas 2045.

Mengapa Program PKK dan PKW Dibutuhkan Sekarang

  • Angka putus sekolah di SMK masih tinggi, didorong oleh faktor ekonomi, infrastruktur, dan pernikahan dini.

  • Dengan kompetensi yang tepat, lulusan SMK bisa terserap langsung di dunia kerja atau berwirausaha secara mandiri.

  • Pelatihan melalui BLK dan LKP menjawab kebutuhan industri, meningkatkan daya saing SDM muda Indonesia.

  • Program ini turut memperkuat pendidikan nonformal sebagai jalur kedua setelah pendidikan formal.

Kesimpulan & Harapan

Program PKK dan PKW menjadi jawaban nyata terhadap persoalan anak putus sekolah SMK. Dengan menyasar 1.000 peserta pertama, Kemendikdasmen membuktikan bahwa kompetensi dan sertifikasi bisa menjadi jembatan untuk memasuki pasar kerja atau membuka usaha mandiri. Kolaborasi lintas instansi, termasuk daerah dan industri, menjadi kunci rencana jangka panjang untuk menurunkan angka putus sekolah dan mempersiapkan SDM berkualitas sebagai fondasi Indonesia Emas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *