Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar Resmi Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026
KAIRO, Mesir — Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar telah resmi disetujui dan akan mulai diajarkan pada tahun akademik 2025/2026, tepatnya mulai 20 September 2025. Keputusan itu diambil melalui Sidang Majelis Tinggi Universitas Al-Azhar Nomor 343 tertanggal 21 Juli 2025.

Berikut tujuh fakta penting seputar Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar:
1. Keputusan Resmi dan Waktu Mulai
Majelis Tinggi Universitas Al-Azhar telah memberikan persetujuan pendirian Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar dalam sidang resmi dengan nomor 343 pada 21 Juli 2025. Program studi ini akan aktif pada semester yang dimulai 20 September 2025.
2. Institusi yang Terlibat
Pendirian Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar melibatkan beberapa perguruan tinggi di Indonesia sebagai konsorsium, yaitu:
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Mereka bertugas membantu dalam penyusunan kurikulum, penyediaan dosen, dan pertukaran akademik.
3. Latar Belakang dan Pengerjaan Sebelumnya
Sebelum menjadi prodi penuh, bahasa Indonesia diajarkan di Universitas Al-Azhar melalui kursus BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) sejak 2016. Pada 2019, bahasa Indonesia sudah menjadi salah satu opsi bahasa kedua di Fakultas Bahasa dan Terjemah Al-Azhar.
4. Motivasi dan Tujuan Diplomasinya
Menurut Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar bukan hanya untuk memperluas ruang akademik, tetapi juga memperkuat posisi bahasa Indonesia dalam diplomasi budaya. Ia menyatakan bahwa ini sebagai langkah strategis agar bahasa Indonesia ikut sejajar dengan bahasa internasional lainnya.
Prodi ini diharapkan menghasilkan lulusan yang menjadi jembatan budaya, mampu memperluas pemahaman Islam moderat di Asia Tenggara, dan turut aktif dalam kajian internasional.
5. Dukungan Pemerintah dan Lembaga
Proses pendirian didukung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dan juga melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo.
Lebih lanjut, ke depan Indonesia akan mengirim staf pengajar — empat dosen secara berkala — untuk memastikan operasional prodi berjalan lancar.
6. Antusias Mahasiswa & Statistik
Pada tahun akademik 2024/2025, sebelum prodi resmi dibuka, terdapat 51 mahasiswa yang memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Terdiri dari 28 mahasiswa tingkat II dan 10 mahasiswa tingkat I.
Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan hadirnya status prodi penuh.
7. Dampak Internasional dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Global
Dengan resmi berdirinya Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar, bahasa Indonesia semakin mendapat pengakuan internasional, terutama di Timur Tengah. Prodi ini dianggap sebagai simbol diplomasi budaya dan perwujudan upaya Indonesia memperluas pengaruhnya secara akademik dan budaya di kancah global.
Pendirian Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Al-Azhar menandai fase baru dalam diplomasi budaya serta penguatan bahasa Indonesia di tingkat internasional. Dengan dukungan akademis dan institusional yang kuat, lembaga pengajar profesional, dan semangat mahasiswa yang tinggi, prodi ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat studi bahasa dan budaya Indonesia di kawasan Timur Tengah.