7 Fakta Tentang Larangan KPop Demon Hunters Songs Ban di Sekolah Gereja Inggris

KPop Demon Hunters Songs Ban di Sekolah Gereja Inggris: 7 Fakta Terbaru

KPop Demon Hunters songs ban jadi sorotan setelah sebuah sekolah dasar (infant school) di Poole, Dorset, Inggris, melarang anak murid menyanyikan lagu-lagu dari film animasi Netflix KPop Demon Hunters. Larangan ini memicu debat antara mempertahankan etos agama Sekolah Gereja dan ekspresi budaya anak-anak. Berikut 7 fakta penting seputar kontroversi tersebut.

KPop Demon Hunters songs ban

1. Sekolah Melarang Karena Etos Kristen

Lilliput Church of England Infant School, sebuah sekolah dasar Kristen di Poole, Dorset, mengirim surat kepada orang tua siswa yang meminta agar anak-anak “tidak menyanyikan lagu-lagu KPop Demon Hunters di sekolah.” Alasannya: beberapa anggota komunitas sekolah merasa lirik referensi “demon” sangat tidak sejalan dengan etos Kristen.
Menurut kepala sekolah pelaksana, Lloyd Allington, beberapa orang Kristen mengaitkan kata “demon” dengan kekuatan spiritual yang menentang Tuhan dan kebaikan.

2. Reaksi Orang Tua Beragam, Ada yang Kecewa

Keputusan KPop Demon Hunters songs ban ini menuai kritik dari sejumlah orang tua. Salah satu ayah yang mengaku ateis mengatakan bahwa larangan tersebut “konyol” dan tidak adil. Ia menyatakan bahwa putrinya sangat menyukai K-pop dan bersama teman-temannya kerap menampilkan lagu-lagu tersebut di klub usai sekolah sebagai cara meningkatkan rasa percaya diri.

3. Umpan Balik Positif dari Orang Tua Juga Ada

Setelah surat larangan disampaikan, sejumlah orang tua memberikan umpan balik menyoroti pesan-pesan positif dalam lagu-lagu KPop Demon Hunters, seperti nilai kerja sama (teamwork), keberanian, dan kebaikan. Kepala sekolah Allington kemudian menanggapi dengan versi surat pembaruan, mengakui nilai-nilai positif tersebut.

4. Sekolah Tegaskan Tak Melarang Menikmati Film di Rumah

Dalam surat pembaruan, Allington menegaskan bahwa sekolah tidak meminta orang tua agar larang anak-anak menonton film atau mendengarkan lagunya di rumah jika sesuai dengan keyakinan dan nilai keluarga. Pesan sekolah justru menekankan pemahaman bahwa di antara teman sekelas ada yang mungkin punya pandangan agama berbeda, dan penting untuk saling menghormati.

5. Popularitas Film Sangat Besar

KPop Demon Hunters sendiri bukan film biasa: ini adalah film animasi musikal yang menjadi salah satu yang paling banyak ditonton di Netflix. Ceritanya mengikuti grup K-pop fiksi bernama Huntr/x (Rumi, Mira, Zoey) yang menggunakan kekuatan bernyanyi + bertarung untuk melindungi manusia dari demon.

6. Lirik Kontroversial: Tema Demon, God vs Evil

Lagu-lagu dalam film menyinggung tema “demon” – bukan hanya sebagai monster, tetapi sebagai kekuatan spiritual dalam konflik. Sekolah berargumen bahwa meski konteksnya fiksi, kata “demon” bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga Kristen yang memandangnya sebagai simbol kejahatan spiritual.

7. Peluang Edukasi di Tengah Kontroversi

Kepala sekolah melihat kejadian ini sebagai “peluang berharga” untuk mendiskusikan keberagaman kepercayaan di komunitas sekolah. Menurut Allington, sekolah berkomitmen membantu anak-anak memahami bahwa teman-teman mungkin memiliki pandangan agama berbeda dan bagaimana cara saling menghormati.

Apa Implikasi dari KPop Demon Hunters Songs Ban?

KPop Demon Hunters songs ban ini menyoroti dilema antara kebebasan ekspresi budaya anak-anak (anak-anak suka K-pop, suka bernyanyi) dan prinsip agama di sekolah berbasis iman. Sekolah Kristen yang memilih untuk melarang lagu ini menunjukkan bahwa nilai-nilai agama tetap menjadi pertimbangan utama dalam lingkungan pendidikan.

Sementara itu, orang tua dan masyarakat lebih luas mungkin melihat KPop Demon Hunters songs ban ini sebagai bentuk sensor ringan, terutama ketika film/lagu itu sebenarnya menonjolkan nilai-nilai positif seperti kerja sama dan keberanian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *