Horror! 7 Fakta Exclusive Jet F‑16 Thailand Gempur Target di Perbatasan Kamboja

F‑16 Thailand Serang Kamboja: Serangan Udara Memicu Eskalasi Perbatasan

F‑16 Thailand

 

F‑16 Thailand Serang Kamboja menjadi fokus utama setelah militer Thailand melancarkan serangan udara menggunakan jet tempur F‑16 ke wilayah Kamboja di area perbatasan yang dipersengketakan, Kamis pagi (24 Juli 2025). Serangan ini dipicu oleh tuduhan reciprokatif antara kedua negara soal penembakan roket dan penempatan ranjau darat di perbatasan.

1. Enam Jet F‑16 Thailand Dikerahkan

Delegasi militer Thailand menyiagakan enam jet tempur F‑16 dari Ubon Ratchathani. Satu dari enam pesawat itu melepaskan serangan ke dua lokasi militer di wilayah Kamboja. Deputi juru bicara militer Thailand, Ritcha Suksuwanon, tegas menyampaikan bahwa “kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana.”

2. Kronologi Kepanikan dan Korban Sipil

Bentrokan kali ini merupakan eskalasi terburuk sejak 2011. Artillery roket dan penembakan telah merenggut nyawa sedikitnya 11 warga sipil Thailand, termasuk 8‑tahun dan 5‑tahun, serta melukai puluhan lainnya. Puluhan ribu warga dievakuasi dari sekitar 86 desa di provinsi Surin dan Sisaket.

3. Tuduhan Timbal Balik Antara Thailand & Kamboja

Korban Sipil dari serangan Roket BM-21 milik Kamboja
Kendaraan Peluncur Roket Ganda Milik Kamboja.
Hasil Serangan Jet F-16 milik Thailand ke Kamboja
Peluncur Roket Ganda BM-21 milik Kamboja meluncurkan serangan ke basis militer Thailand
  • Thailand menuduh pasukan Kamboja menggunakan roket BM‑21 untuk menargetkan warga sipil dan memasang ranjau baru di kawasan perbatasan.
  • Kamboja, lewat kementerian pertahanannya, mengklaim serangan diawali oleh pasukan Thailand di dekat kuil-kuil perbatasan. Mereka menegaskan bahwa tindakan pembalasan adalah bentuk sah mempertahankan kedaulatan.

4. Lokasi Bentrokan: Sekitar Kuil Ta Moan Thom

Sumber melaporkan bahwa titik awal bentrokan berada di sekitar kuil Ta Moan Thom yang berdekatan dengan Ta Krabey, Preah Vihear, dan kawasan Emerald Triangle. Tempat ini sudah menjadi panas konflik sejak pertempuran sebelumnya di Mei 2025 yang menewaskan seorang tentara Kamboja.

5. Dampak F‑16 Thailand Serang Kamboja ke Ketegangan Regional

Pemerintah Malaysia, sebagai ketua ASEAN, menyerukan kedua negara untuk menahan diri dan kembali ke meja dialog. Perdana Menteri Anwar Ibrahim bahkan berencana berbicara langsung dengan kedua pemimpin. Sementara itu, China menyatakan “siap membantu mendukung de‑escalasi secara damai”.

6. Dampak Diplomatik & Politik Dalam Negeri

Thailand menarik duta besarnya dan mengusir diplomat Kamboja, sementara Kamboja juga menanggapi dengan tindakan serupa. Politik dalam negeri Thailand sempat terguncang karena bocornya panggilan PM Paetongtarn Shinawatra bersama mantan PM Hun Sen, hingga berujung pada suspensinya.

7. Landasan Sejarah Konflik Perbatasan

Persengketaan wilayah ini bermula dari peta kolonial kedua negara (1907) dan sengketa milik atas kuil Preah Vihear. Meski Mahkamah Internasional (ICJ) pernah memutuskan memenangkan Kamboja, perseteruan tetap berlanjut, termasuk bentrokan mematikan pada 2011 dan Mei 2025.

Analisis: Apakah F‑16 Thailand Kamboja Jadi Pilihan Tepat?

Thailand mengklaim serangan udara sebagai respons sah terhadap ancaman militer Kamboja. Namun, penggunaan kekuatan udara membuat keseimbangan regional terguncang. Jet F‑16 membawa konsekuensi berat, terutama dengan banyaknya korban sipil serta dampak teater perang dan diplomatik.

Menyongsong Diplomasi Damai

Dialog internasional termasuk dorongan Malaysia dan China, serta potensi pendampingan ASEAN dan ICJ, menjadi jalur terbaik untuk meredam konflik berkepanjangan ini. Tanpa gencatan senjata dan komunikasi konkret, risiko lanjutan bentrokan bakal tetap tinggi.

Kesimpulan

F‑16 Thailand Serang Kamboja bukan sekadar headline; ini simbol eskalasi antara dua negara dengan akar sejarah panjang. Konflik bukan hanya nyawa warga yang terancam, tetapi juga stabilitas regional dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan masing-masing. Fokus ke depan harus beralih ke jalur diplomasi, minimalkan penggunaan kekerasan, dan jaga keutuhan ASEAN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *