Su-75 Checkmate Exclusive Viral Rilis UAC

Su-75 Checkmate Viral: 5 Fakta Terbaru

Sejak foto prototipe Su-75 Checkmate yang menunjukkan pesawat di samping Su-57 beredar luas di Telegram resmi UAC, warganet dan analis militer ramai menyorot detail dan implikasi di balik gambar tersebut. Berikut lima fakta menarik yang muncul dari kejadian ini.

su-75 checkmate

1. Penampakan pertamanya sebagai prototipe nyata

Foto itu tampaknya menampilkan prototipe Su-75 Checkmate yang sesungguhnya, bukan sekadar model mock-up. Sebelumnya, publik hanya diperlihatkan full-scale mock-up tanpa bukti unit terbang.
Dalam foto tersebut, Su-75 berdampingan dengan Su-57, seolah menunjukkan hubungan siluman generasi kelima antara kedua jet tersebut.
Teks yang menyertai unggahan UAC tidak mengonfirmasi status kesiapan pesawat, tetapi pengamat militer mencatat bahwa detail desain seperti ekor-V yang khas tampak jelas.

2. Desain ekor-V sebagai fitur utama stealth

Salah satu elemen paling mencolok dari foto prototipe Su-75 Checkmate adalah desain ekor berbentuk “V” (V-tail). Dalam rancangan ini, dua permukaan miring menggantikan sirip vertikal tradisional sekaligus stabilisator horizontal.
Desain tersebut memungkinkan pesawat menyatukan fungsi kemudi dan elevator (sering disebut “ruddervator”) dalam dua permukaan miring, yang membantu mengurangi jejak radar.
Dalam berita resmi UAC foto itu memang tidak menyebut status uji terbang, tetapi para analis melihat bahwa desain ini bukan sekadar hiasan — melainkan petunjuk bahwa pengembangan fisik telah mencapai tahap nyata.

3. Skema cat “kotak-kotak” ala Su-57

Dalam foto viral tersebut, Su-75 tampak mengenakan skema pengecatan kotak-kotak yang sama digunakan oleh Su-57. Pola tersebut selama ini identik dengan pesawat siluman Rusia generasi kelima, terutama Su-57.
Penggunaan skema ini dapat menandakan upaya untuk menyamakan estetika dan filosofi desain antara Su-75 dan Su-57, atau sekadar sebagai identitas visual dalam rangka promosi militer Rusia.

4. Tanggal dan janji uji terbang yang bergeser

Su-75 pertama kali diperkenalkan secara publik pada Dubai Airshow 2021 sebagai jet siluman ringan dengan janji biaya rendah dan efisiensi ekspor.
Pada Agustus 2022, Rusia menyatakan bahwa uji terbang perdana Su-75 akan dilakukan pada awal 2024.
Namun hingga kini, belum ada bukti publik yang meyakinkan bahwa pesawat tersebut telah melakukan penerbangan uji.
Dalam dokumen yang dirilis pada September 2022, Rusia merencanakan batch pra-produksi untuk tahun 2026.
Sementara itu, Rostec — perusahaan induk UAC — menyebut sedang melakukan modifikasi desain berdasarkan masukan calon pembeli untuk “mengoptimalkan biaya” dan meningkatkan daya tarik komersial.

5. Potensi pasar dan persaingan dengan F-35

Salah satu klaim ambisius di balik Su-75 adalah bahwa ia bisa menjadi pesaing “murah tapi tangguh” untuk jet generasi kelima buatan Amerika seperti F-35.
Menurut laporan sebelumnya, harga unit Su-75 diperkirakan berkisar antara US$ 25–30 juta — jauh lebih rendah dibandingkan harga F-35.
Rostec juga menyatakan bahwa desain Su-75 bersifat modular agar bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna — termasuk kemungkinan varian kursi ganda atau tanpa awak.
Beberapa negara, seperti India, sempat dirumorkan sebagai calon pembeli. Rusia dilaporkan akan memamerkan Su-75 dalam pameran Aero India 2025 untuk menarik minat dan menawarkan transfer teknologi lokal.
Namun sejauh ini, respons dari India dan negara lain belum menunjukkan komitmen nyata terhadap akuisisi Su-75.

Implikasi Strategis & Tantangan ke Depan

Munculnya foto prototipe Su-75 Checkmate memunculkan spekulasi bahwa Rusia ingin menunjukkan bahwa proyek ini masih hidup meskipun konflik Ukraina menyita perhatian besar. Di satu sisi, publikasi visual ini berfungsi sebagai alat propaganda dan sinyal kepada pasar internasional bahwa pengembangan tetap berjalan.

Namun, tantangan signifikan tetap ada:

  • Bukti penerbangan uji: Tanpa bukti nyata pesawat melakukan uji terbang, klaim kesiapan teknis tetap diragukan.
  • Finansial & logistik: Konflik Rusia–Ukraina telah menekan anggaran militer; proyek besar seperti Su-75 harus bersaing dengan prioritas darurat.
  • Kompetisi eksternal: Jet siluman generasi lima dari AS dan China terus mengalami pengembangan — Su-75 harus menawarkan nilai unik agar bisa diterima pasar ekspor.
  • Kepercayaan pasar: Negara pembeli ingin memastikan teknologi, purna jual, dan dukungan industri lokal — bukan hanya janji promosi.

Sebelum keputusan pembelian atau produksi massal Su-75 Checkmate bisa diteruskan, Rusia perlu menunjukkan kemajuan nyata — seperti uji terbang terbuka, sertifikasi, dan kerja sama internasional — agar foto prototipe Su-75 Checkmate berubah menjadi proyek dengan kredibilitas teknis dan pasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *