
Darurat Militer Thailand Diumumkan di 8 Distrik Perbatasan
Darurat Militer Thailand resmi diberlakukan di delapan distrik yang berbatasan langsung dengan Kamboja sebagai respons atas eskalasi sengit antara kedua negara pada akhir Juli 2025.

Latar Belakang Darurat Militer Thailand

Darurat Militer Thailand diumumkan oleh Komandan Komando Pertahanan Perbatasan, Apichart Sapprasert, pada 25 Juli 2025. Pemerintah menetapkan status ini di tujuh distrik di Provinsi Chanthaburi dan satu distrik di Provinsi Trat.
Lokasi Terdampak oleh Darurat Militer Thailand
Delapan distrik yang terkena Darurat Militer Thailand adalah:
- Mueang Chanthaburi
- Tha Mai
- Makham
- Laem Sing
- Kaeng Hang Maew
- Na Yai Am
- Khao Khitchakut (semua di Chanthaburi), dan
- Khao Saming di Provinsi Trat.
Awal Konflik dan Eskalasi

Konflik bermula pada 23 Juli ketika seorang tentara Thailand terkena ranjau hingga kehilangan kaki di district Nam Yuen, Ubon Ratchathani. Keesokan harinya, serangan bersenjata skala besar pecah di sejumlah titik perbatasan, termasuk di dekat kuil kuno Ta Muen Thom dan Ta Krabei, melibatkan artileri, roket, jet tempur F‑16, tank, dan pasukan darat.
Korban dan Pengungsi Akibat Darurat Militer Thailand
- Di Thailand dilaporkan 20 orang tewas, termasuk sekitar 13 warga sipil dan 7 tentara, serta puluhan lainnya terluka.
- Di Kamboja tercatat 13 korban meninggal—5 tentara dan 8 warga sipil—dan lebih banyak lagi luka-luka.
- Total lebih dari 168.000 orang telah mengungsi: sekitar 138.000 dari Thailand dan 38.000 dari Kamboja.
Tanggapan Internasional dan Diplomasi
- Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat mendesak kedua belah pihak menahan diri dan berusaha meredam ketegangan.
- Presiden AS Donald Trump turun tangan, menghubungi PM Hun Manet (Kamboja) dan PM sementara Thailand Phumtham Wechayachai. Trump mengancam akan menunda perjanjian dagang dan tarif hingga 36% jika tidak ada gencatan senjata.
- Meski kedua pihak menyatakan kesediaan berdialog, Thailand menegaskan bahwa mereka membutuhkan bukti kesungguhan Kamboja terlebih dahulu.
- ASEAN, melalui Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, juga menawarkan mediasi butiran konflik.
Ancaman Eskalasi ke Perang
Pejabat Thailand memperingatkan bahwa konflik bisa berkembang menjadi perang penuh jika tidak segera dikendalikan. Pemerintah Thailand membantah klaim pihak Kamboja soal penggunaan ranjau, dan menuduh penggunaan cluster munitions oleh Kamboja sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.
Dampak Politik dalam Negeri Thailand
Krisis perbatasan semakin memperuncing kondisi politik di Thailand. Ketua pemerintahan Paetongtarn Shinawatra sedang menjalani masa penangguhan setelah skandal bocoran panggilan telepon dengan mantan PM Hun Sen, memperparah ketegangan dalam koalisi pemerintahan.
6 Fakta Penting Mengenai Darurat Militer Thailand
- Diberlakukan di 8 distrik utama perbatasan.
- Bagian dari eskalasi konflik 24–27 Juli 2025.
- Menyebabkan lebih dari 30 orang meninggal, ratusan terluka.
- Ribuan keluarga melarikan diri dari zona konflik.
- Tekanan internasional memicu pembicaraan damai.
- Tekanan domestik Thailand meningkat, catatan ketegangan politik makin menekan pemerintah.
Fokus utama dari Darurat Militer Thailand ini adalah menjaga kedaulatan nasional sekaligus meminimalkan dampak terhadap warga sipil. Meski konflik masih berlanjut, tekanan internasional mulai mendorong kedua negara menuju pembicaraan damai. Situasi tetap rapuh, dan apa yang terjadi selanjutnya sangat bergantung pada langkah diplomasi dan sikap kedua pihak.