Zombie Ponsel di Spanyol Jadi Sasaran Aturan Baru, Denda Capai €200
Mulai 2025, Zombie Ponsel di Spanyol—istilah bagi pejalan kaki yang asyik main ponsel saat berjalan—resmi menjadi target kebijakan baru dari Direccion General de Trafico (DGT) atau Dirjen Lalu Lintas Spanyol. Aturan ini bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang meningkat akibat gangguan perhatian pengguna jalan, khususnya mereka yang menatap layar saat berjalan kaki.
Langkah tegas ini diambil setelah otoritas mencatat meningkatnya jumlah insiden lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki yang tidak waspada karena terganggu oleh ponsel mereka. Dikenal sebagai “peatones zombie” dalam bahasa Spanyol, perilaku ini dianggap ancaman serius bagi keselamatan publik.
Aturan Baru 2025: Denda Zombie Ponsel di Spanyol
Dalam peraturan baru tersebut, siapa pun yang tertangkap menggunakan ponsel saat berjalan—terutama saat menyeberang jalan atau dekat jalur kendaraan—dapat dikenai denda hingga €80 (Rp 1,4 juta). Bahkan, jika pelanggaran dianggap lebih berat seperti menyeberang sembarangan sambil menggunakan ponsel, dendanya bisa mencapai €200 (Rp 3,5 juta).
Menurut keterangan DGT, “Menggunakan ponsel saat menyeberang jalan, bahkan untuk swafoto, sangat membahayakan. Gunakan zebra cross dengan benar dan pastikan situasi aman sebelum menyeberang tanpa menggunakan ponsel.”
Fokus Kampanye: Keselamatan Pejalan Kaki dan Pengendara
Kampanye ini adalah bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas di Spanyol. Selain larangan terhadap zombie ponsel di Spanyol, otoritas juga mengingatkan publik untuk:
- Tidak berjalan di jalan tol atau jalur cepat.
- Mematuhi semua rambu lalu lintas.
- Tidak menggunakan headphone saat menyeberang.
Fernando Grande-Marlaska, Menteri Dalam Negeri Spanyol, menyatakan bahwa kebijakan ini juga akan dilengkapi dengan pemasangan kamera pengawas dan peningkatan patroli polisi lalu lintas, khususnya di kota-kota besar seperti Madrid, Barcelona, dan Valencia.
Wisatawan Turut Terdampak
Wisatawan asing, khususnya dari Inggris, Prancis, dan Jerman, juga diingatkan untuk menyesuaikan diri dengan aturan ini. Banyak dari mereka tidak sadar bahwa menggunakan ponsel saat berjalan bisa dikenai denda.
Pulau-pulau wisata seperti Majorca dan Ibiza juga memperketat pengawasan terhadap perilaku turis yang dianggap berisiko, termasuk penggunaan ponsel di jalur pedestrian. Bahkan di Alicante, denda tinggi juga diberlakukan bagi wisatawan yang membuat kebisingan berlebihan—hingga £25.000 (Rp 487 juta).
Meningkatnya Kekhawatiran Lalu Lintas di Spanyol
Menurut laporan El País, tahun lalu tercatat peningkatan sebesar 17% dalam kecelakaan pejalan kaki yang berhubungan dengan gangguan visual akibat gawai dan ponsel. Statistik ini menjadi pemicu utama kebijakan baru tersebut.
Lembaga keselamatan jalan Eropa atau European Transport Safety Council (ETSC) juga menyambut baik langkah Spanyol ini dan menyarankan negara lain untuk mengikuti jejak tersebut, mengingat fenomena zombie ponsel bukan hanya terjadi di Spanyol, tetapi juga meluas ke seluruh Eropa.
Dukung Pembelajaran Mengemudi Lebih Aman
Selain menertibkan pejalan kaki, pemerintah Spanyol juga sedang mempertimbangkan regulasi baru terkait pembelajaran mengemudi. Rencananya, pengemudi pemula bisa belajar mengemudi dengan orang dewasa berpengalaman—bukan hanya instruktur resmi. Kebijakan ini bertujuan memperluas akses belajar mengemudi sambil tetap menjaga keselamatan.
Kesimpulan: Waspadai Zombie Ponsel di Spanyol Jika Ingin Liburan Aman
Bagi kamu yang berencana liburan ke Spanyol, baik untuk menjelajah kota bersejarah atau menikmati pantai Mediterania, pastikan kamu tidak menjadi zombie ponsel di Spanyol. Selain menjaga keselamatan diri dan orang lain, kamu juga bisa menghindari denda besar yang bisa merusak liburanmu.
Ingat! Pandangan ke depan, kaki terus melangkah, dan ponsel simpan dulu.
