Rudal Jelajah Murah Ragnarok diperkenalkan Kratos pada Miramar Air Show 2025 sebagai solusi serangan presisi jarak jauh yang terjangkau. Pengumuman ini menandai hadirnya kelas munisi baru yang dirancang untuk mass production dan operasi “saturated strike” — yakni kemampuan meluncurkan banyak munisi dengan biaya relatif rendah untuk membanjiri pertahanan musuh.

Apa itu Rudal Jelajah Murah Ragnarok?
Ragnarok adalah Low-Cost Cruise Missile (LCCM) yang dikembangkan oleh Kratos Defense & Security Solutions. Sistem ini dirancang untuk dipasang pada platform nirawak seperti XQ-58 Valkyrie, tetapi juga kompatibel untuk pembawa lain baik internal maupun eksternal dengan rak standar 14 inci. Perusahaan menekankan desain yang ringkas, penggunaan material komposit, dan mekanisme lipat sayap untuk memudahkan penyimpanan dan pengaturan muatan.
Spesifikasi teknis utama Rudal Jelajah Murah Ragnarok

Beberapa spesifikasi yang diumumkan Kratos menunjukkan kemampuan operasional signifikan untuk ukuran dan biaya rudal ini:
- Jangkauan sekitar 500 nautical miles (sekitar 925–926 km).
- Muatan hulu ledak sekitar 36 kg (80 lb), cocok untuk serangan presisi terhadap titik-titik nilai tinggi.
- Kecepatan jelajah lebih dari Mach 0.7 dan kemampuan terbang hingga ketinggian sekitar 35.000 kaki.
Harga dan model produksi: mengapa ini penting?

Yang paling mencolok dari Ragnarok adalah harga unit yang diklaim — Kratos menargetkan sekitar US$150.000 per unit untuk pesanan massal (100 unit ke atas). Harga sedemikian rendah untuk rudal jelajah membuka kemungkinan penggunaan dalam jumlah besar untuk taktik saturasi atau operasi distributed lethality tanpa biaya setinggi rudal jelajah tradisional. Perubahan harga ini berpotensi “mendemokratisasi” kemampuan serangan jarak jauh bagi negara dengan anggaran terbatas.
Kompatibilitas platform: dari drone hingga pesawat berawak
Ragnarok dipamerkan terpasang pada drone XQ-58 Valkyrie di Miramar Air Show, menegaskan fokus Kratos pada integrasi nirawak. Namun desainnya yang modular memungkinkan pemasangan internal, eksternal, atau pada palletized racks sehingga dapat dibawa oleh berbagai platform: CCA/UCAV, pesawat tempur berawak, pembom ringan, hingga transport/../platform lain yang mendukung rak standar. Fleksibilitas ini memperluas opsi taktis bagi komandan di medan operasi.
Implikasi taktis dan geopolitik dari Rudal Jelajah Murah Ragnarok
Kemampuan untuk meluncurkan banyak rudal jelajah dengan biaya rendah berarti negara-negara yang sebelumnya tidak mampu membeli persenjataan jarak jauh berkemampuan presisi kini memperoleh opsi yang lebih terjangkau. Di kawasan Asia-Pasifik dan Eropa Timur — di mana negara-negara mencari peningkatan kapabilitas pencegah tanpa anggaran besar — Ragnarok bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, ketersediaan munisi murah juga menimbulkan tantangan bagi sistem pertahanan udara yang harus menanggapi serangan jumlah besar sekaligus.

Meski spesifikasi resmi menjanjikan, ada beberapa hal yang perlu dicermati:
- Efektivitas hulu ledak 36 kg terhadap target berlapis atau bergerak perlu diuji dalam skenario nyata; ukuran hulu ledak kecil membatasi jenis target yang dapat dihancurkan secara langsung.
- Kerentanan terhadap pertahanan udara modern: mass production dan jumlah banyak dapat menjadi taktik efektif, namun sistem pertahanan berlapis dengan kemampuan intercept canggih tetap bisa mengurangi dampak serangan.
- Aturan ekspor dan politik: siapa yang akan membeli dan bagaimana kontrol ekspor akan diberlakukan menjadi faktor kunci dalam penyebaran global teknologi ini.
Akankah Rudal Jelajah Murah Ragnarok mengubah medan perang?
Rudal Jelajah Murah Ragnarok menghadirkan perubahan paradigma: biaya rendah + jangkauan panjang + kompatibilitas platform = kemampuan baru dalam perang taktis dan strategi pencegah. Jika klaim jangkauan 500 nm dan biaya US$150.000 per unit terbukti di lapangan, negara-negara dengan anggaran terbatas bisa memperoleh kapabilitas serangan jarak jauh yang sebelumnya mahal. Namun efektivitas operasional, regulasi ekspor, dan respons pertahanan udara modern akan menentukan sejauh mana Ragnarok mengubah peta konflik.

 
		 
		 
		