5 Fakta Exclusive Tentang Pembelian Flexrotor oleh Uzbekistan untuk Deteksi Perbatasan

Uzbekistan kini menjadi negara pertama di Asia Tengah yang membeli drone VTOL canggih Flexrotor dari Airbus Helicopters. Kesepakatan resmi terjadi pada November 2025 melalui perwakilan impor militer, Uztechtrade, seperti diumumkan di ajang pameran udara internasional.

Mengapa Uzbekistan Pilih Flexrotor?

Kontrak ini menandai babak baru dalam modernisasi sistem pengawasan udara Uzbekistan. Seperti dijelaskan oleh Airbus Helicopters, Flexrotor dipilih karena kemampuannya dalam misi pengintaian — terutama Intelligence, Surveillance, Target Acquisition, and Reconnaissance (ISTAR).

flexrotor

Sistem Flexrotor memungkinkan Uzbekistan memadukan operasi drone dengan helikopter berawak — strategi yang disebut “Crewed–Uncrewed Teaming”. Pendekatan ini memberi negara keuntungan taktis besar: kombinasi antara fleksibilitas drone kecil dengan daya intai helikopter tradisional.

Spesifikasi dan Keunggulan Flexrotor

  • VTOL & footprint kecil. Flexrotor dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal dari area sekecil 3,7 × 3,7 meter — memungkinkan peluncuran dari pos perbatasan kecil, kapal, atau medan terpencil.
  • Endurance panjang. Dalam konfigurasi operasional, drone ini dapat terbang sekitar 12–14 jam. Beberapa dokumen teknis menyebut bahwa dengan bahan bakar optimal dan beban ringan, Flexrotor bisa mencapai endurance hingga 30 jam atau lebih.
  • Payload fleksibel. Dilengkapi sensor EO/IR dan berbagai sensor canggih lain — memungkinkan pemantauan malam hari, pengintaian di cuaca buruk, hingga pendeteksian kendaraan atau pergerakan manusia.
  • Misi luas: darat dan laut. Tak terbatas pada pengawasan darat, Flexrotor juga bisa digunakan dalam operasi maritim. Peluncuran bisa dari darat atau laut, cocok untuk patroli pesisir, pengawasan laut, hingga operasi laut-terbuka.
  • Operasional sederhana. Drone ini dapat disiapkan dalam waktu singkat (kurang dari 30 menit), dengan awak minimal, tanpa perlu landasan pacu — menjadikannya ideal bagi negara dengan medan sulit atau area perbatasan terpencil.

Dampak bagi Keamanan dan Perbatasan Uzbekistan

Dengan adopsi Flexrotor, Uzbekistan memperkuat kemampuan pengawasan perbatasan — terutama terhadap wilayah perbatasan sensitif seperti dengan Afghanistan. Drone VTOL ini memungkinkan patroli konstan, deteksi dini upaya penyusupan, penyelundupan, atau aktivitas militan.

Penggunaan “Crewed–Uncrewed Teaming” — yaitu penggabungan drone dengan helikopter — membuka kemungkinan respons cepat: drone mendeteksi, helikopter merespon, atau pertahanan darat dikerahkan. Strategi ini memberi fleksibilitas tinggi, efisiensi, dan jangkauan lebih besar tanpa menggantungkan pada landasan udara besar.

Selain itu, kemampuan operasi darat & laut membantu Uzbekistan melakukan patroli maritim — menjaga perbatasan sungai, danau, atau area pesisir jika diperlukan.

Apa Artinya bagi Asia Tengah?

Pembelian ini menjadikan Uzbekistan sebagai pionir penggunaan Flexrotor di Asia Tengah. Hal ini memberi sinyal bahwa negara-negara di kawasan mungkin semakin tertarik pada sistem UAV VTOL kecil-berdaya besar seperti Flexrotor — sebagai alternatif quadcopter kecil atau drone besar berbasis landasan.

Bagi pemasok seperti Airbus — dan bekas pengembang Aerovel — kesepakatan ini menunjukkan bahwa Flexrotor telah melewati tahap konsep dan menjadi platform komersial/pertahanan nyata dengan pasar global.

Tantangan & Potensi Kritik

Meski memiliki banyak kelebihan, beberapa aspek tetap perlu diperhatikan:

  • Karena jumlah unit yang dibeli tidak diumumkan, efektivitas penyebaran di seluruh perbatasan bergantung pada skala akuisisi.
  • Operasi drone di wilayah perbatasan sering menghadapi faktor cuaca, medan berat, serta kebutuhan pelatihan dan infrastruktur pemeliharaan.
  • Kombinasi drone dengan helikopter dan unit darat memerlukan koordinasi kompleks serta protokol keamanan dan komando yang matang.

Dengan membeli Flexrotor, Uzbekistan mengambil langkah strategis untuk memperkuat sistem pengawasan dan intelijen perbatasan serta maritim. Drone VTOL ini, dengan endurance panjang dan fleksibilitas tinggi, cocok menghadapi tantangan geografis dan keamanan yang kompleks di wilayah perbatasan dan perairan.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan kemampuan Uzbekistan, tetapi juga menandai pergeseran signifikan dalam pendekatan militer dan pertahanan di Asia Tengah — dari reliance pada helikopter besar atau drone landasan ke sistem UAV kecil-efisien dengan jangkauan luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *